Papua – Pada Sabtu (25/05) pagi, Kasat Binmas Polres Merauke, AKP Makruf Suroto, menggelar sosialisasi penting mengenai dampak perundungan (bullying) bagi remaja di dunia pendidikan. Acara ini berlangsung di Hotel Careinn, Jalan Kampung Timur Merauke, dengan tujuan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang perundungan kepada masyarakat.
Kegiatan yang mengusung tema “Peran Dharma Wanita Persatuan dalam Satgas Pencegahan Penanggulangan Kekerasan (PPK) dan Cara Mengatasinya” ini dihadiri oleh 40 anggota Dharma Wanita, 57 siswa-siswi SMA/SMK, dan 20 guru pendamping. Sosialisasi ini menyoroti berbagai aspek terkait perundungan, termasuk jenis-jenisnya serta dampaknya pada korban, pelaku, guru, dan orang tua.
Dalam sambutannya yang mewakili Kapolres Merauke, AKP Makruf Suroto menegaskan bahwa kasus perundungan di lingkungan sekolah menjadi perhatian serius bagi para orang tua dan guru.
“Kekerasan ini sering terjadi tanpa disadari karena rendahnya pemahaman masyarakat tentang dampak perundungan,” ujarnya.
AKP Makruf Suroto menjelaskan bahwa tujuan utama dari sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang perundungan. Ia menekankan pentingnya edukasi untuk mencegah dan mengatasi masalah perundungan, dengan memberikan informasi yang jelas mengenai bahaya dan dampak jangka panjang yang dapat ditimbulkan.
“Pemahaman yang lebih baik mengenai perundungan sangat penting untuk mencegah dan mengatasi masalah ini,” tambahnya.
Dalam kesempatan ini, AKP Makruf Suroto juga memberikan beberapa saran untuk meminimalkan dampak bullying terhadap kesehatan mental anak, di antaranya, mengajak anak untuk berkonsultasi dengan psikolog, memberikan dukungan penuh pada anak, mengajarkan anak agar mampu membela dirinya sendiri, mendengarkan anak bercerita mengenai perasaannya, mengingatkan anak bahwa balas dendam bukan solusi yang tepat dan mengajak anak untuk melakukan hal-hal yang disukainya.
Acara ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para peserta, terutama dalam memahami dan menangani kasus perundungan di lingkungan sekolah. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan kasus perundungan dapat diminimalisir dan kesehatan mental anak-anak dapat lebih terjaga.
Para peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi sosialisasi, dan banyak dari mereka yang menyampaikan bahwa pengetahuan yang mereka peroleh akan sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai pelajar, pendidik, maupun anggota masyarakat.(hp/rd)
Tidak ada komentar